Pubertas Remaja Putri
a. Definisi
Dalam
bukunya Hurlock (2004; h. 184) pubertas adalah periode dalam rentang
perkembangan ketika anak-anak berubah dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual.
Menurut
Narendra (2002; h. 138) pubertas merupakan suatu bagian yang penting dari masa
remaja dimana yang lebih ditekankan yaitu proses biologis yang pada akhirnya
mengarah kepada kemampuan bereproduksi. Definisi masa pubertas adalah masa
transisi antara masa anak dan dewasa, dimana terjadi suatu percepatan
pertumbuhan (growth spurt), timbul
ciri-ciri seks sekunder, tercapai fertilitas dan terjadi perubahan psikologis
yang mencolok.
b.
Perubahan
fisik masa pubertas
Selama
pertumbuhan pesat masa puber, terjadi empat perubahan fisik penting di mana
tubuh anak dewasa yaitu perubahan ukuran tubuh, perubahan proporsi tubuh, perkembangan
ciri-ciri seks primer, dan perkembangan ciri-ciri seks sekunder (Hurlock, 2004;
h. 188).
Menurut
Hurlock (2004; h. 188) empat perubahan fisik pada masa remaja yaitu :
1) Perubahan
ukuran tubuh
Perubahan fisik utama pada masa puber adalah
perubahan ukuran tubuh dalam tinggi dan berat badan. Di antara anak-anak
perempuan, rata-rata peningkatan pertahun dalam tahun sebelum haid adalah 3
inci, tetapi peningkatan itu bisa juga terjadi dari 5 sampai 6 inci, 2 tahun
sebelum haid peningkatan rata-rata adalah 2,5 inci. Jadi peningkatan
keseluruhan selama 2 tahun sebelum haid adalah 5,5 inci, setelah haid tingkat
pertumbuhan menurun sampai kira-kira 1 inci setahun dan berhenti sekitar 18
tahun.
2) Perubahan
proporsi tubuh
Perubahan fisik pokok yang kedua adalah
perubahan proporsi tubuh, daerah-daerah tubuh tertentu yang tadinya terlampau
kecil sekarang menjadi terlampau besar. Badan yang kurus dan panjang mulai
melebar di bagian pinggul, bahu, dan ukuran pinggang berkembang, tungkai kaki
lebih panjang dari pada badan dan keadaan ini bertahan sampai sekitar usia 15
tahun. Lengan dalam pertumbuhannya mendahului pertumbuhan pesat badan, sehingga
tampaknya terlalu panjang, pertumbuhan lengan dipengaruhi oleh usia kematangan.
3)
Perubahan Seks Primer
a) Seks
Seks
adalah keadaan biologis manusia yang membedakan laki-laki dan perempuan yaitu
jenis kelamin (BKKBN, 2008; h. 66).
b) Definisi
Perubahan Seks Primer
Perubahan
seks primer adalah perubahan ciri-ciri atau tanda-tanda primer yaitu organ
tubuh yang langsung berhubungan dengan proses reproduksi dan alat kelamin
(Rumini, 2004; h. 64).
c) Ciri-ciri
Seks Primer
Adapun
ciri-ciri seks primer pada perempuan yaitu :
Semua
organ reproduksi wanita tumbuh selama masa puber, meskipun dalam tingkat
kecepatan yang berbeda. Berat uterus anak usia sebelas atau dua belas tahun
berkisar 5,3 gram, pada usia enam belas rata-rata beratnya 43 gram, tuba fallopi,
telur-telur, dan vagina juga tumbuh pesat pada saat ini (Hurlock, 2004; h.
189).
Ovarium
membesar pada tahun sebelum menarche, dimana berat rata-ratanya masing-masing
endometrium berkembang, serviks dan korpus uteri membesar, dan kelenjar serviks
mulai mensekresikan cairan menyerupai susu (Pardede, 2002; 161).
Sebagai
tanda kematangan organ reproduksi pada perempuan adalah datangnya haid. Ini
adalah permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir dan jaringan sel
yang hancur dari uterus secara berkala, yang akan terjadi kira-kira setiap dua
puluh delapan hari (Widyastuti, 2009; h. 15).
d) Organ
Reproduksi Wanita
Menurut
Manuaba (2009; h. 49-52) macam-macam dan fungsi organ reproduksi yaitu :
(1)Ovarium
Indung telur atau ovarium terletak antara
rahim dan dinding panggul, dan digantung ke rahim oleh ligamentum ovarii
proprium dan ke dinding panggul oleh ligamentum infundibulo-pelvikum. Indung
telur merupakan sumber hormonal wanita yang paling utama, sehingga mempunyai
dampak kewanitaan dalam pengatur proses menstruasi. Indung telur berfungsi mengelurkan
telur (ovum) setiap bulan silih berganti kanan dan kiri. Pada saat telur (ovum)
dikeluarkan wanita disebut dalam masa subur.
Produksi sel telur wanita menurut
umur yaitu saat lahir bayi produksi sel telur 750.000, umur 6-15 tahun produksi
sel telur menjadi 439.000, umur
16-25 tahun produksi sel telur menjadi 159.000, umur 26-35 tahun produksi sel
telur menjadi 59.000, umur 35-45 tahun produksi sel telur menjadi 34.000.
(2)Tuba
Fallopi
Tuba fallopi berasal dari ujung ligamentum
latum, berjalan ke arah lateral, dengan panjang sekitar 12 cm. Tuba fallopi bukan merupakan saluran lurus, tetapi mempunyai
bagian yang lebar sehingga membedakannya menjadi empat bagian. Di ujungnya
terbuka dan mempunyai fimbriae (rumbai-rumbai), sehingga dapat menangkap ovum
(telur) saat terjadi pelepasan telur (ovulasi). Saluran telur ini merupakan
saluran hasil konsepsi (hasil pembuahan) menuju rahim. Fungsi tuba fallopi
sangat vital dalam proses kehamilan, yaitu menjadi saluran spermatozoa dan
ovum, mempunyai fungsi penangkap ovum, tempat terjadinya pembuahan (fertilitas),
menjadi saluran dan tempat pertumbuhan hasil pembuahan sebelum mampu menanamkan
diri pada lapisan dalam rahim.
(3)Uterus
Bentuk rahim seperti buah pir, dengan berat sekitar 30
gram, terletak di panggul kecil diantara rektum (bagian usus sebelum dubur), dan di depannya terletak kandung kemih. Bagian
bawahnya disangga oleh ligamen yang kuat, sehingga bebas untuk tumbuh dan
berkembang saat kehamilan. Ruangan rahim berbentu segitiga, dengan bagian
besarnya di atas. Dari bagian atas rahim (fundus) terdapat ligamen menuju
lipatan paha (kanalis inguinalis), sehingga kedudukan rahim menjadi kearah
depan. Lapisan otot rahim terdiri dari tiga lapis, yang mempunyai kemampuan untuk
tumbuh kembang sehingga dapat memelihara dan mempertahankan kehamilan selama sembilan bulan, rahim juga
merupakan jalan lahir yang penting dan mempunyai kemampuan untuk mendorong
janin lahir.
Uterus (rahim) yaitu tempat calon bayi
dibesarkan bentuknya seperti buah alpukat gepeng dan berat normalnya antar
30-50 gram. Pada saat tidak hamil, besar rahim kurang lebih sebesar telur ayam
kampung. Berfungsi sebagai tempat berkembangnya janin, dinding rahim yang
menebal yang berisi pembuluh darah akan keluar sebagai menstruasi. Macam-macam
lapisannya adalah :
(a)
Lapisan parametrium adalah lapisan
yang paling luar dan lapisan yang berhubungan dengan rongga perut.
(b)
Lapisan miometrium adalah
lapisan yang berfungsi mendorong bayi keluar dari prose persalinan kontraksi.
(c)
Lapisan endometrium adalah
lapisan dalam tempat menempelnya sel
telur yang sudah di buahi. Lapisan endometrium terdiri dari lapisan kelenjar
yang di penuhi berisi pembuluh darah (BKKBN, 2008; h. 10).
(4)Cervix
Cevix (leher rahim) yaitu bagian bawah rahim
bagian luar ditetapkan sebagai batas penis waktu masuk ke dalam vagina.
Fungsinya pada saat persalinan tiba leher rahim membuka sehingga bayi dapat
keluar (BKKBN, 2008; h. 10).
(5)Vagina
Vagina merupakan saluran
muskulo-membranasea (otot selaput) yang menghubungkan rahim dengan dunia luar,
dinding depan vagina berukuran 9 cm dan dinding belakangnya 11 cm. Selaput vagina tidak
mempunyai kelenjar sehingga cairan yang selalu membasahi berasal dari kelenjar
rahim atau lapisan dalam rahim. Sebagian dari rahim yang menonjol pada vagina
disebut porsio. Vagina mempunyai fungsi penting sebagai jalan lahir bagian
lunak, sebagai sarana hubungan seksual, saluran untuk mengalirkan lendir dan
darah menstruasi.
(6)Vulva
Vulva yaitu awal dari
vagina, merupakan rongga penghubung rahim dengan bagian luar tubuh, fungsinya
untuk melindungi vagina. Terdiri atas bagian-bagian berikut:
(a) Mons
veneris disebut juga gunung venus, menonjol ke bagian depan menutup tulang kemeluan.
(b) Labia
mayora bentuknya lonjong menjurus ke bawah dan bersatu di bagian bawah, bagian
luar labia mayora terdiri dari kulit berambut, kelenjar lemak, dan kelenjar
keringat, bagian dalamnya tidak berambut dan mengandung kelenjar lemak.
(c) Labia
minora merupakan lipatan kecil di bagian dalam labia mayora, bagian depannya
mengelilingi klitoris. Kedua labia ini mempunyai pembuluh darah.
(d) Klitoris
merupakan bagian yang erektil, seperti penis pada pria, mengandung banyak
pembuluh darah dan serat saraf, sehingga sangat sensitif saat hubungan seks.
(e) Vestibulum merupakan bagian kelamin yang dibasahi oleh kedua
labia kanan-kiri dan bagian atas oleh klitoris serta bagian belakang pertemuan
labia minora.
(f) Himen
merupakan selaput tipis yang menutupi sebagian lubang vagina luar. Pada umumnya
hymen berlubang sehingga menjadi saluran aliran darah menstruasi.
e) Menstruasi
(1) Definisi
menstruasi
Menstruasi
adalah proses peluruhan lapisan dalam atau endometrium yang banyak mengandung
pembuluh darah dari uterus melalui vagina (BKKBN, 2008; h. 14).
(2) Proses
menstruasi
Ovarium
bayi perempuan yang baru lahir mengandung ratusan ribu sel telur tetapi belum
berfungsi. ketika pubertas, ovariumnya mulai berfungsi dan terjadi proses yang
disebut siklus menstruasi (jarak antara hari pertama menstruasi bulan ini
dengan hari pertama menstruasi bulan berikutnya). Dalam satu siklus dinding
rahim menebal sebagai persiapan jika terjadi kehamilan (akibat produksi
hormon-hormon oleh ovarium). Sel telur yang matang akan berpotensi untuk
dibuahi oleh sperma hanya dalam 24 jam, bila ternyata tidak terjadi pembuahan
maka sel telur akan mati dan terjadilah perubahan pada komposisi kadar hormon yang
membuat dinding rahim akan luruh disertai perdarahan, ini yang disebut
menstruasi (BKKBN, 2007; h. 31).
(3) Siklus
menstruasi
Menurut
Wiknjosastro (2002; h. 46-47) lamanya
siklus haid yang normal atau yang dianggap sebagai siklus haid klasik adalah 28
hari ditambah atau dikurangi dua sampai tiga hari. Siklus ini dapat
berbeda-beda pada wanita yang normal dan sehat.
Pada
tiap siklus dikenal tiga masa utama, adalah sebagai berikut:
(a) Masa
haid selama 2-8 hari. Pada waktu endometrium dilepas, sedangkan pengeluaran
hormon-hormon ovarium paling rendah (minimum).
(b) Masa
proliferasi sampai hari ke 14. Pada
waktu itu endometrium tumbuh kembali, disebut endometrium mengadakan
proliferasi. Antara hari ke 12 dan ke 14 dapat terjadi pelepasan ovum dari
ovarium yang disebut ovulasi.
(c) Masa
sekresi pada ketika itu korpus rubrum
menjadi korpus luteum yang mengeluarkan progesteron. Di bawah pengaruh
progesteron ini, kelenjar endometrium yang tumbuh berkeluk-keluk mulai
bersekresi dan mengeluarkan getah yang mengandung glikogen dan lemak.
4)
Perubahan
Seks Sekunder
a) Definisi
Seks Sekunder
Perubahan seks sekunder adalah perubahan
tanda-tanda fisiologis dari kematangan seksual yang tidak secara langsung
melibatkan organ seks (Papalia, 2010; h. 12
b) Ciri-ciri Seks Sekunder
Menurut Hurlock (2004; h. 190)
ciri-ciri seks sekunder pada perempuan yaitu :
(1) Tumbuhnya
payudara
Payudara
berkembang, putting susu membesar dan menonjol, dan dengan berkembangannya
kelenjar susu, payudara menjadi lebih besar dan lebih bulat.
(2) Tumbuhnya
rambut kemaluan
Rambut
kemaluan timbul setelah pinggul dan payudara berkembang. Rambut kemaluan
mula-mula lurus dan terang warnanya, kemudian menjadi lebih subur, lebih kasar,
lebih gelap dan agak keriting.
(3) Tumbuhnya
rambut wajah dan ketiak
Bulu
wajah dan ketiak mulai tampak setelah haid. Bulu ketiak mula-mula lurus dan
terang warnanya, kemudian lebih subur, kasar, gelap dan agak keriting.
(4) Perubahan
suara
Suara
menjadi lebih penuh dan lebih semakin merdu. Suara serak dan suara yang pecah
jarang terjadi pada perempuan.
(5) Perubahan
kondisi kulit
Kulit
menjadi lebih kasar, lebih tebal, agak pucat dan lubang pori-pori bertambah
besar.
(6) Kelenjar
lemak dan kelenjar keringat
Kelenjar
lemak dan kelenjar keringat menjadi lebih aktif. Sumbatan kelenjar lemak dapat
menyebabkan jerawat. Kelenjar keringat diketiak mengeluarkan banyak keringat
dan baunya menusuk sebelum dan selama masa haid.
(7) Meningkatnya
lebar dan kedalaman pinggul
Pinggul
menjadi bertambah lebar dan bulat sebagai akibat membesarnya tulang pinggul dan
berkembangnya lemak bawah kulit.
(8) Perkembangan
otot
Otot
semakin besar dan semakin kuat, terutama pada pertengahan dan menjelang akhir
masa puber, sehingga memberikan bentuk pada bahu, lengan dan tungkai kaki.
Tanda
pertama dari pubertas yang dapat diandalkan pada anak perempuan adalah
tumbuhnya payudara. Putting membesar dan menonjol, areola (daerah sekeliling
putting yang berwarna lebih gelap) membesar dan payudara awalnya berbentuk
kerucut dan kemudian membulat (papalia, 2009; h. 12).
c) Hormon Reproduksi
Alat kandungan pada saat lahir belum
berkembang, setelah pancaindra menerima rangsangan yang diteruskan ke pusat dan
diolah oleh hipothalamus, melalui system portal mengeluarkan hormon gonadotropik
perangsang folikel dan luteinizing
hormone yang merangsang indung telur, kelenjar indung telur memproduksi
hormon estrogen dan progesteron. Hormon perangsang folikel (FSH), merangsang
folikel primordial yang dalam perjalanannya mengeluarkan hormon estrogen untuk
pertumbuhan tanda seks sekunder (pertumbuhan rambut, pembesaran payudara,
penimbunan jaringan lemak, sesuai dengan pola wanita yaitu di bokong dan
payudara), pertumbuhan rambut meliputi rambut kemaluan yang berbentuk segitiga
serta rambut pada ketiak. Pada permulaan hanya hormon estrogen saja yang
dominan dan perdarahan (menstruasi) yang terjadi untuk pertama kali (menarche).
Dominannya estrogen pada permulaan menstruasi sangat penting karena menyebabkan
tejadinya pertumbuhan dan perkembangan tanda seks sekunder (Manuaba, 2009; h.
55).
Komentar