Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

ABORTUS

A.     Definisi Abortus adalah ancaman atau pengeluaran hasil konsepsi pada usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 gram. B.      Etiologi Abortus dapat terjadi karena beberapa sebab, yaitu : ·    Kelaianan pertumbuhan hasil konsepsi, biasa menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor yang menyebabkan kelainan ini adalah: Ø   Kelainan kromosom, terutama trisomi autosom dan monosomi X Ø   Lingkungan sekitar tempat implantasi kurang sempurna Ø   Pengaruh teratogen akibat radiasi, virus, obat-obatan, tembakau atau alkohol. ·    Kelainan pada plasenta, misalnya endarteritis vili korialis karena hipertensi menahun ·    Faktor maternal, seperti pneumonia, tifus, anemia berat, keracunan dan toksoplasmosis ·    Kelainan traktus genetalia seperti inkompetensi serviks (untuk abortus pada trimester kedua) retroversi uteri, mioma uteri dan kelainan bawaan uterus. C.     Patogenesis Pada awal abortus terjadi perdaraha

MEKANISME KERJA KONTRASEPSI HORMONAL

1.     Mekanisme Kerja Estrogen a.     Menekan ovulasi Menekan ovulasi pd efek di hipotalamus mengakibatkan suppresi pd FSH & LH kelenjar hypophyse. Penghambat an tampak tidak adanya estrogen pada pertengahan siklus, tidak adanya puncak FSH dan LH pada pertengahan siklus. b.     Mencegah Implantasi Keseimbangan estrogen-progesteron tidak tepat menyebabkan pola endometrium abnormal sehingga menjadi tidak baik untuk implantasi. Implantasi dari ovum yang telah di buahi dapat dihambat oleh estrogen dosis tinggi (diethylstil bestrol,ethinylestradiol ) di berikan pertengahan siklus pd senggama yg tidak di lindungi ini disebabkan karena tergaggunya perkembangan endometrium. c.     Mempercepat Transport gamet/ ovum Transport gamet/ovum dipercepat oleh estrogen disebabkan efek hormonal pd sekresi & peristaltik tuba serta kontraktilitas uterus. d.     Luteolysis Degenerasi di corpus luteum menyebabkan penurunan cepat dari produksi estrogen & progesteron  progeste

Perubahan fisiologis dan psikologis pada kala 1

1.     Perubahan fisiologis a.     Tekanan Darah          Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi (sistolik rata-rata naik 15 (10-20) mmHg, diastolik 5-10 mmHg). Antara kontraksi, tekanan darah kembali normal pada level sebelum persalinan. Rasa sakit, takut dan cemas juga akan meningkatkan tekanan darah. b.     Metabolisme        Metabolisme karbohidrat aerob akan meningkat secara berangsur disebabkan karena kecemasan dan aktifitas otot skeletal. Peningkatan ini ditandai dengan adanya peningkatan suhu tubuh, denyut nadi, kardiak output, pernafasan dan cairan yang hilang. c.     Suhu tubuh        Karena terjadi peningkatan metabolisme, maka suhu tubuh sedikit meningkat selama persalinan. Peningkatan ini jangan melebihi 0.5ºC sampai dengan 1ºC. d.     Detak jantung        Berhubungan dengan peningkatan metabolisme, detak jantung secara dramatis naik selama kontraksi. Antara kontraksi, detak jantung sedikit meningkat dibandingkan sebelum persalinan. e.   

Neonatus dengan kelainan bawaan Labioskisis dan Labiopalatoskisis

           Labioskisis dan Labiopalatoskisis        K elainan ini diduga terjadi akibat infeksi virus, yang diderita ibu pada kehamilan trimester 1. Jika hanya terjadi sumbing pada bibir, bayi tidak akan mengalami banyak gangguan karena masih dapat diberi minum dengan dot biasa. Bayi dapat mengisap dot dengan baik asal dotnya diletakkan dibagian bibir yang tidak sumbing. Kelainan bibir ini dapat segera diperbaiki dengan pembedahan. bila sumbing mencakup palatum mole atau palatum durum, bayi akan mengalami kesukaran minum, walaupun bayi dapat mengisap tetapi bahaya tersedak mengancam. Bayi dengan kelainan bawaan ini akan mengalami gangguan pertumbuhan karena sering menderita infeksi saluran pernafasan akibat aspirasi. Keadaan umum kurang baik juga akan menunda tindakan untuk memperbaiki kelainan tersebut. penatalaksanaan keperawatan        Masalah utama yang yang dapat terjadi adalah risiko tersedak. Bahaya tersedak dapat dikurangi dengan mengangkat kepala bayi pada waktu

Neonatus dengan jejas persalinan Caput Suksedoneum

Caput Suksedoneum               Definisi        Caput adalah pembengkakan difus jaringan lunak kepala yang dapat, melampaui sutura garis tengah.        Caput Suksedaneum adalah pembengkakan yang edematosa, kadang-kadang ekimotik, dari difus dari jaringan lunak kulit kepala yang mengenai bagian yang telah dilahirkan selama persalinan verteks. Caput ini dapat meluas menyilang garis tengah dan menyilang garis sutura. Edema menghilang pada beberapa hari pertama tidak diperlukan pengobatan khusus, tetapi jika terjadi ekimosis yang luas, dapat diberikan indikasi foto terapi untuk hiperbilirubinemia.             Etiologi        Kelainan ini akibat sekunder dari tekanan uterus atau dinding vagina pada kepala bayi sebatas caput dapat juga karena partus lama dan persalinan dengan vakum ekstrasi. Keadaan ini dapat pula terjadi pada kelahiran spontan biasanya menghilang dalam 2-3 hari setelah lahir.             Tanda dan gejala a.     Adanya oedema dikepala b.     Tidak tampak