KONSEP DASAR PERSALINAN
A.
Pengertian Persalinan
Partus adalah suatu proses pengeluaran
hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina kedunia luar.
Partus normal adalah bila bayi lahir
dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan
istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu
kurang dari 24 jam (Winkjosastro, 2007).
B.
Sebab-sebab terjadinya persalinan
Sebab-sebab terjadinya persalinan
sampai kini masih merupakan teori-teori yang kompleks. Faktor-faktor humoral,
pengaruh prostaglandin,, struktur uterus, sirkulasi uterus saraf, dan nutrisi
disebut sebagai faktor-faktor yang mengakibatkan partus mulai.
Perubahan-perubahan dalam biokimia dan biofisika telah banyak mengungkapkan
mulai dan berlangsungnya partus, antara lain penurunan kadar hormon estrogen
dan progesteron. Seperti diketahui progesteron merupakan penenang dari
otot-otot uterus. Menurunnya kadar kedua hormon ini terjadi kira-kira 1-2 minggu
sebelum partus dimulai. Kadar prostaglandin dalam kehamilan dalam minggu ke 15
hingga aterm meningkat, lebih-lebih saat partus.
Seperti yang telah dikemukakan,
”plasenta menjadi tua” dengan tuanya kehamilan. Villi korialis mengalami
perubahan-perubahan, sehingga kadar estrogen dan progesteron menurun.
Keadaan uterus yang membesar dan
menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot-otot uterus. Hal ini mungkin
merupakan faktor yang dapat mengganggu sirkulasi uteroplasenter sehingga
plasenta mengalami degenerasi. Teori berkurangnya nutrisi pada janin dikemukakan oleh
Hippocrates untuk pertama kalinya. Bila nutrisi pada janin berkurang maka hasil konsepsi akan segera
dikeluarkan. Faktor lain yang dikemukakan adalah tekanan pada ganglion servikal
dari pleksus Frankenhauser yang terletak dibelakang servik. Bila ganglion ini
tertekan, kontraksi uterus dapat dibangkitkan.
Uraian tersebut di atas adalah hanya
sebagian dari faktor-faktor kompleks sehingga his dapat dibangkitkan.
Selanjutnya dengan berbagai tindakan persalinan dapat dimulai, misalnya
merangsang pleksus Frankenhauser dengan memasukkan beberapa gagang laminaria
dalam kanalis servikalis, pemecahan ketuban, penyuntikan oksitosin, pemakaian
prostaglandin, dan sebagainya (Winkjosastro, 2007).
C.
Tahap-tahap persalinan
Menurut Winkjosastro (2007) Partus dibagi menjadi 4 kala, yaitu :
Kala I (kala pembukaan)
Proses membukanya serviks sebagai
akibat his dibagi dalam 2 fase :
1.
Fase laten: berlangsung selama 8jam. Pembukaan
terjadi sangat lambat sampai
mencapai ukuran diameter 3 cm.
2.
Fase aktif: dibagi dalam 3 fase lagi, yaitu :
a.
Fase akselerasi : dalam waktu 2 jam pembukaan 3 cm tadi
menjadi 4cm.
b.
Fase dilatasi maksimal : dalam waktu 2 jam pembukaan
berlangsung sangat cepat, dari 4 cm menjadi 9 cm.
c.
Fase deselerasi: pembukaan menjadi lambat kembali. Dalam
waktu 2 jam pembukaan dari 9 cm menjadi lengkap.
Kala II (kala pengeluaran)
Pada kala II his menjadi lebih kuat
dan lebih cepat, kira-kira 2-3 menit sekali. Karena biasanya dalam hal ini
kepala janin sudah masuk di ruang panggul, yang secara reflektoris menimbulkan
rasa mengedan. Wanita merasakan pula tekanan pada rektum dan hendak
buang air besar. Kemudian perineum mulai menonjol dan menjadi lebar dengan
anus membuka. Labia mulai membuka dan tidak lama kemudian kepala janin
tampak pada vulva pada waktu his. Bila dasar panggul sudah lebih berelaksasi,
kepala janin tidak masuk lagi di luar his, dan dengan his dan kekuatan mengedan
maksimal kepala janin dilahirkan dengan suboksiput di bawah simpisis dan dahi,
muka, dan dagu melewati perineum. Setelah istirahat sebentar, his mulai lagi
untuk melahirkan badan, dan anggota bayi. Pada primigravida
kala II berlangsung kira-kira 1,5 jam, dan pada multipara 0,5 jam.
Kala III (kala uri placenta terlepas
dari dinding uterus dan dilahirkan)
Setelah bayi lahir uterus teraba
keras dengan fundus uteri agak di atas pusat. Beberapa menit kemudian uterus
berkontraksi lagi untuk melepaskan plasenta dari dindingnya. Biasanya plasenta
lepas dalam 6-15 menit setelah bayi lahir dan keluar spontan atau dengan
tekanan pada fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran
darah.
Kala IV
Mulai dari lahirnya plasenta dan
lamanya 1 jam. Dalam kala IV itu diamati, apakah tidak terjadi
perdarahan postpartum.
D.
Tujuan persalinan
Tujuan asuhan persalinan normal
adala menjaga kelangsungan hidup dan memberikan derajat kesehatan yang lebih
tinggi bagi ibu dan bayinya, melalui upaya yang terintegrasi dan lengkap tetapi
dengan intervensi yang seminimal mungkin agar prinsip keamanan dan kualitas
pelayanan dapat terjaga pada tingkat yang diinginkan (APN, 2007).
E.
Tanda-tanda persalinan
- kenceng-kenceng sering, teratur dengan nyeri dijalarkan
dari pinggang ke paha.
- Pembukaan serviks . primi >1,8cm dan multi 2,2cm
- Keluarnya bloody show.
(APN, 2007)
Komentar