Kebutuhan Gizi Pada Ibu Hamil
Status gizi merupakan hal yang penting diperhatikan pada masa kehamilan, karena faktor gizi sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ibu selama hamil serta guna pertumbuhan dan perkembangan janin. Hubungan antara gizi ibu hamil dan kesejahteraan janin merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Keterbatasan gizi selama hamil sering berhubungan dengan faktor ekonomi, pendidikan, sosial atau keadaan lain yang meningkatkan kebutuhan gizi ibu seperti ibu hamil dengan penyakit infeksi tertentu termasuk pula persiapan fisik untuk persalinan.
Kebutuhan
zat gizi pada ibu hamil secara garis besar adalah sebagai berikut :
a.
Asam
folat.
Menurut konsep evidence bahwa
pemakaian asam folat pada pre dan perikonsepsi menurunkan resiko kerusakan
otak, kelainan neural, spina bifida dan anensepalus, baik pada ibu hamil yang
normal maupun beresiko. Asam folat juga berguna untuk membantu produksi sel darah merah, sintesis DNA pada janin dan
pertumbuhan plasenta. Pemberian multivitamin saja tidak terbukti efektif untuk
mencegah kelainan neural. Minimal pemberian suplemen asam folat dimulai dari 2
bulan sebelum konsepsi dan berlanjut hingga 3 bulan pertama kehamilan. Dosis
pemberian asam folat untuk preventif adalah 5 mikrogram atau 0,5-0,8 mg,
sedangkan untuk kelompok deng faktor resiko adalah 4 mg/hari.
b.
Energi
Diit pada ibu hamil tidak hanya
difokuskan pada tinggi protein saja tetapi pada susunan gizi seimbang energi
dan juga protein. Hal ini juga efektif untuk menurunkan kejadian BBLR dan
kematian perinatal. Kebutuhan energi ibu hamil adalah 285 kalori untuk proses
tumbuh kembang janin dan perubahan pada tubuh ibu.
c.
Protein
Pembentukan jaringan baru dari janin
dan untuk tubuh ibu dibutuhkan protein sebesar 910 gram dalam 6 bulan terakhir
kehamilan. Dibutuhkan tambahan 12 gram protein sehari untuk ibu hamil.
d.
Zat
besi (Fe)
Pemberian suplemen tablet tambah darah
atau zat besi secara rutin adalah untuk membangun cadangan besi, sintesa sel
darah merah, dan sintesa darah otot. Setiap tablet besi mengandung FeSO4 320 mg
(zat besi 30 mg), minimal 90 tablet selama hamil. Dasar pemberian zat besi
adalah adanya perubahan volume darah atau hydraemia (peningkatan sel darah
merah 20-30% sedangkan peningkatan plasma darah 50%). Tablet besi sebaiknya
tidak diminum bersama teh atau kopi karena mengandung tanin atau pitat yang
menghambat penyerapan zat besi.
e.
Kalsium.
Untuk pembentukan tulang dan gigi
bayi. Kebutuhan Kalsium ibu hamil adalah sebesar 500 mg sehari.
f.
Pemberian
suplemen vitamin D terutama pada kelompok beresiko penyakit seksual (IMS) dan
di negara dengan musim dingin yang panjang.
g.
Pemberian
Yodium pada daerah dengan endemik kretinisme
h.
Tidak ada rekomendasi rutin untuk pemberian Zinc,
Magnesium, dan minyak ikan selama
hamil.
Tabel Kecukupan Gizi Wanita Hamil Widya Karya Pangan dan Gizi
Zat
Gizi
|
Kebutuhan
penambahan untuk wanita hamil (dari kebutuhan wanita dewasa)
|
Contoh
jenis makanan
|
Energi
|
285 k kal
|
Nasi, roti, mie, ubi, jagung, tepung, dll
|
Protein
|
12 gram
|
Daging, ikan telur, ayam, kacang-kacangan, tahu, tempe
|
Vitamin A
|
200 RE/u.i
|
Kuning telur, hati, sayuran dan buah hijau dan kuning,
kemerahan
|
Kalsium
|
500 mg
|
Susu, ikan teri, sayuran hijau, kacang-kacangan kering
|
Vitamin B1
|
0,2 mg
|
Biji-bijan, padi-padian, kacang-kacangan, daging
|
Vitamin B2
|
0,2 mg
|
hati, telur, sayuran, kacang
|
Niasin
|
1 mg
|
Hati, daging, ikan biji-bijian, kacang-kacangan
|
Vitamin C
|
10 mg
|
Sayur-sayuran, buah-buahan
|
Zat besi
|
30 mg
|
Daging, hati, sayuran hijau, bayam, kangkung, daun
papaya, daun katuk
|
Pada
wanita hamil dengan gizi buruk perlu mendapat gizi yang adekuat baik jumlah
maupun susunan menu atau kualitasnya serta mendapat akses pendidikan kesehatan
tentang gizi. Akibat malnutrisi pada kehamilan yaitu berat otak dan
bagian-bagian otak serta jumlah sel otak kurang dari normal. Setelah lahir akan
menjadi Inteligensia (IQ) dibawah rata-rata. Karena adanya malnutrisi pada ibu
hamil, volume darah menjadi berkurang, aliran darah ke uterus dan plasenta
berkurang, ukuran plasenta berkurang dan transfer nutrient melalui plasenta
berkurang sehingga janin tumbuh lambat atau terganggu (IUGR). Ibu hamil dengan
kekurangan gizi cenderung melahirkan prematur atau BBLR. Rata-rata kenaikan
berat badan selama hamil adalah 10-20 ke atau 20% dari berta badan idela
sebelum hamil.
Proporsi kenaikan berat
badan hamil adalah sebagai berikut :
a.
Kenaikan
berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hampir
seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
b.
Kenaikan
berat badan trimester 11 adalah 3 kg atau 0,3 kg/ Sebesar 60& kenaikan berat badan ini dikarenakan
perturn jaringan pada ibu.
c.
Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg
atau 0,3-0,5 minggu. Sekitar 60 % kenaikan berat badan ini karena pertumbuhan
jaringan janin. Timbunan lemak pada ibu lebih kurang 3 kg.
Gizi
sangat berpengaruh pada tumbuh kembang otak
otak yang pesat terjadi 2 fase. Fase pertama pada usia kehamilan 15-20 minggu
dan fase kedua, adalah 30 minggu sampai 18 bulan setelah lahir (perinatal).
Pada umur 0-1 tahun terjadi pertumbuhan otak 25% dari saat hamil. Pada usia 2
tahun pertumbuhan otak kurang dari 10%. Berat otak pada saat lahir 25% otak
dewasa, pada umur 6 bulan 50%, pada saat umur 2 tahun 75% otak dewasa, pada
saat 5 tahun 90% otak dewasa dan pada umur 10 tahun 95% otak dewasa. Pengaturan
komposisi makanan terdiri dari protein 10-15%, lemak 20% dan karbohidrat
60-70%.
Dasar
pengaturan gizi ibu hamil adalah adanya penyesuaian faali selama kehamilan,
yaitu sebagai berikut :
a.
Metabolisme
umum, terjadi peningkatan basal metabolisme dan kebutuhan kalori meningkat.
Metabolisme basal pada masa 4 bulan pertama mengalarni peningkatan dan kemudian
menurun 20-25% pada 20 minggu terakhir. Karena adanya peningkatan growth hormon
sehingga penggunaan protein meningkat. Terjadi peningkatan Parathyroid hormon
sehingga metabolisme Kalsium meningkat.
b.
Fungsi
alat pencernaan, terjadi perubahan hormonal, peningkatan HCG, hormon estrogen
dan progesteron menimbulkan berbagai perubahan. Misalnya perubahan pola makan
diakibatkan keluhan mual muntah, adanya morning sickness, keluhan anoreksia.
Juga muncul perubahan motilitas lambung sehingga penyerapan makanan lebih lama,
terjadi peningkatan absorpsi nutrien, glukosa dan zat besi, dan terjadi
perubahan motilitas uses hingga kadang timbal obstipasi.
c.
Fungsi
ginjal, terjadi peningkatan Glomurelo Filtration rate (GFR) 50%, sehingga
banyak cairan yang diekskresi pada pertengahan kehamilan dan sedikit cairan
diekskresi pada bulan-bulan terakhir kehamilan.
d.
Volume
darah atau plasma darah rata-rata meningkat hingga 50%, dan jumlah erytrosit
meningkat 20-30% sehingga terjadi hemodilusi dan konsentrasi Hemoglobin menurun.
Penilaian status gizi ibu hamil adalah dari :
a.
Berat badan dilihat dari
Quatelet atau body mass index (Indek Masa Tubuh = IMT). Ibu hamil dengan berat
badan dibawah normal sering dihubungkan dengan abnormalitas kehamilan, berat
badan lahir rendah. Sedangkan berat badan overweight meningkatkan resiko atau
komplikasi dalam kehamilan seperti hipertensi, janin besar sehingga terjadi
kesulitan dalam persalinan.
b.
Ukuran Lingkar Lengan Atas
(LiLA)
Standar minimal untuk ukuran
Lingkar Lengan Atas pada wanita dewasa atau usia reproduksi adalah 23,5 cm.
Jika ukuran LiLA
kurang dari 23,5 cm maka interpretasinya adalah Kurang Energl. Kronis (KEK).
c.
Kadar Hemoglobin (HB)

Komentar