Surat Terakhir B.J Habibie untuk Alm. Ainun Habibie
Sebenarnya ini bukan tentang
kematianmu, bukan itu.
Karena, aku tahu bahwa semua
yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya,
dan kematian adalah sesuatu
yang pasti,
dan kali ini adalah
giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku
tersentak sedemikian hebat,
adalah kenyataan bahwa
kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang,
sekejap saja, lalu rasanya
mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati,
hatiku seperti tak di
tempatnya,
dan tubuhku serasa kosong
melompong, hilang isi.
Kau tahu sayang,
rasanya seperti angin yang
tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang.
Pada airmata yang jatuh kali
ini, aku selipkan salam perpisahan panjang,
pada kesetiaan yang telah
kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada,
aku bukan hendak mengeluh,
tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.
Mereka mengira aku lah
kekasih yang baik bagimu sayang,
tanpa mereka sadari, bahwa
kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik.
mana mungkin aku setia
padahal memang kecenderunganku adalah mendua,
tapi kau ajarkan aku
kesetiaan, sehingga aku setia,
kau ajarkan aku arti cinta,
sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.
Selamat jalan,
Kau dari-Nya, dan kembali
pada-Nya,
kau dulu tiada untukku, dan
sekarang kembali tiada.
selamat jalan sayang,
cahaya mataku, penyejuk
jiwaku,
selamat jalan, calon
bidadari surgaku ….
##Subhanallah romantis sekali ^_^
Komentar