Proses Kehamilan
Proses kehamilan harus ada sel spermatozoa, sel telur (ovum) yang bersatu
membentuk konsepsi dan hasil konsepsi menanamkan dirinya didalam endometrium.
1. Oogenesis
Melalui proses oogenesis terbentuklah
ova dari oogonia. Sebagian besar oogonium mengalami perubahan-perubahan yaitu
pembelahan mitosis menjadi oosit primer (46 kromosom, diploid), waktu lahir dan
masa pubertas ditemukan 400.000-500.000 yang kemudian mengalami degresi
sehingga tinggal 400-500 oosit. Pada waktu pematangan pertama dengan proses
miosis pertama dari oosit primer terbentuk oosit sekunder (23 kromosom,
haploid) dan badan kutub pertama. Pematangan kedua terjadi setelah spermatozoon
membuahi ovum dimana terbentuk 1 ovum dan 3 badan kutub kedua. Badan kutub
terletak diantara zona pellusida dan membran vitellina dari ovum yang telah
dipenetrasi oleh spermatozoon.
2. Spermatogenesis
Spermatogonium tumbuh dari sel primitif
tubulus seminiferus testis yang relatif berjumlah tetap sampai pubertas.
Spermatogenesis dirangsang oleh hormon testoteron dari sel yang dipengaruhi
oleh “intertisial stimulating hormon”.
Pembentukan spermatozoa memerlukan waktu 3 hari. Spermatozoa terdiri dari
bagian kepala, leher, dan ekor. Bagian kepala berbentuk bulat atau lonjong,
sedangkan bagian leher banyak mengandung mitokondria merupakan penghasil energi
dalam bentuk gradien ion adenosin trifosfat (ATP). Energi yang terdapat dalam
mitokondria digunakan untuk gerakan spermatozoa melalui ekornya menembus lendir
serviks, uterus dan tuba.
3. Konsepsi
Pertemuan
inti ovum dengan inti spermatozoa disebut konsepsi atau fertilisasi dan
membentuk zigot. Ovum
yang dilepaskan dalam proses ovulasi diliputi oleh corona radiata, yang
mengandung persediaan nutrisi. Pada
ovum dijumpai inti dalam bentuk metaphase ditengah sitoplasma yang disebut
vitellus. Dalam perjalanan ovum, corona radiata makin
berkurang pada zona pellusida.
Dalam beberapa jam setelah terjadi
pembuahan, mulailah pembelahan zigot. Hal ini dapat berlangsung oleh karena
sitoplasma ovum mengandung zat asam amino dan enzim. Setelah pembelahan ini terjadi, maka
pembelahan berjalan lancar, dan dalam waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok
sel-sel yang besarnya sama. Hasil konsepsi berada dalam stadium morula. Hasil
konsepsi disalurkan terus ke pars ismika dan pars interstisialis tuba
(bagian-bagian tuba yang sempit) dan kearah kavum uteri, dalam kavum uteri
hasil konsepsi mencapai stadium blastula.
Blastula diselubungi oleh satu sampai
yang terdiri dari sekelompok sel yang merupakan dinding yaitu tropoblast.
Tropoblast inilah yang yang memberi makan ovum sampai terbentuk sirkulasi darah
didalam plasenta.
4. Nidasi (implantasi pada uterus)
Tropoblast yang mempunyai kemampuan
menghancurkan dan mencairkan jaringan menemukan endometrium dalam masa sekresi,
dengan sel-sel desidua. Sel-sel ini besar dan mengandung banyak glikogen serta
mudah dihancurkan oleh tropoblast, kemudian blastokist masuk dan menanamkan
dirinya kedalam endometrium, peristiwa inilah yang disebut implantasi atau
nidasi.
Implantasi umumnya terjadi pada dinding
depan atau dinding belakang di daerah fundus uteri. Pada umumnya blastula
menyentuh endometrium pada bagian yang mengandung bintik benih atau nodus
embrional (inner cell mass). Bintik
benih adalah sekelompok sel yang padat yang terletak di dalam blastula yang
kemudian akan berdifferensiasi menjadi lapisan eksoderm, mesoderm dan endoderm
yang membentuk diskus embriyonal yang bakal menjadi mudigah.
Komentar