Keputihan saat hamil
Keputihan
adalah masalah yang kerap dialami oleh wanita, terlebih bagi ibu hamil dimana
terjadi perubahan hormonal selama kehamilan yang bisa menyebabkan peningkatan
produksi cairan vagina serta menurunnya keasaman vagina. Kondisi tersebutlah
yang memicu terjadinya keputihan.
Keputihan
atau dalam dunia medis disebut juga dengan fluor albus, merupakan cairan
yang diproduksi oleh vagina. Kenapa wanita hamil lebih banyak keputihan?
Keputihan terjadi karena adanya perubahan hormonal saat kehamilan. Kehamilan
membuat aliran darah yang meningkat ke daerah kewanitaan dimana hal ini
mempengaruhi produksi cairan vagina semakin meningkat. Cairan ini
bermanfaat mencegah infeksi dari vagina menyebar ke arah rahim. Namun
tidak jarang hal ini malah memungkinkan terjadinya infeksi pada vagina jika
hygienitas tidak baik. Hal ini dikarenakan selama kehamilan, biasanya wanita
mengalami kesulitan untuk membersihkan daerah intimnya.
Keputihan
selama kehamilan bersifat normal jika cairan yang dihasilkan biasanya berwana
bening cenderung ke putih, tidak berbau, tidak gatal dan tidak nyeri.
Keputihan
yang tidak normal saat kehamilan banyak disebabkan oleh jamur (Candida albicans),
dimana gejala yang ditemui adalah :
1. Timbulnya
cairan berwarna putih kekuningan
2. Jumlahnya
banyak
3. Rasa
gatal yang tak tertahankan.
Faktor
hormonal menjadi pemicu utama mudahnya terjadi infeksi Candida. Namun
dapat pula disebabkan karena suasana daerah kewanitaan yang lembab yang diduga
karena sulitnya seorang wanita hamil dengan perut yang besar untuk membersihkan
dan mengeringkan daerah kewanitaannya. Hilangnya flora normal akibat penggunaan
antibiotika berkepanjangan atau penggunaan pembersih daerah kewanitaan,
penyakit diabetes mellitus, maupun kekebalan tubuh menurun dapat juga memicu
infeksi Candida.
Selain
jamur, keputihan saat kehamilan dapat pula terjadi karena bakteri, yang biasa
disebut bakteriosis vaginalis (BV). Paling sering disebabkan oleh Gardnerella
vaginalis. Gejala yang ditemukan seperti
1. Cairan
berwarna putih keabuan
2. Berbau
amis, dan
3. Nyeri
pada daerah kewanitaan.
Trichomonas
vaginalis merupakan protozoa yang cukup sering menyebabkan infeksi vagina
pada kehamilan. Organisme ini mengakibatkan sekret vagina yang berwarna kuning
kehijauan, kental, dan berbau busuk, disertai nyeri saat berkemih dan saat
berhubungan.
Jika
sobat yang sedang hamil mengalami tanda-tenda keputihan abnormal sebaiknya
segera konsultasikan dengan dokter. Pengobatan untuk keputihan abnormal perlu
segera dan mendapat penanganan khusus agar infeksi yang terjadi di vagina tidak
mencapai rahim yang dapat membahayakan si janin.
Pencegahan
agar keputihan tidak bertambah berat disarankan untuk menjaga kebersihan dan
kekeringan daerah kewanitaan. Beberapa cara diantaranya adalah:
1. Hindarilah
penggunaan tampon atau pantyliners,
2. Hindari
melakukan douche vagina,
3. Hindari
obat pembersih daerah kewanitaan terlalu sering,
4. Gunakanlah
celana dalam yang tidak terlalu ketat dengan bahan katun.
Komentar