KEBUTUHAN
DASAR IBU HAMIL
A.
Nutrisi
Dalam Kehamilan
Wanita hamil dan menyusui harus
betul-betul mendapat perhatian susunan dietnya, terutama mengenai jumlah
kalori, protein yang berguna untuk pertumbuhan janin dan kesehatan ibu.
Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, partus prematurus,
inertia uteri, perdarahan pasca persalinan, sepsis puerpuralis, dan lain-lain.
Sedangkan makanan berlebihan dapat mengakibatkan komplikasi seperti gemuk,
pre-eklamsia, janin besar, dan sebagainya.
Seperti diketahui, kebutuhan akan
gizi selama kehamilan meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk antara
lain pertumbuhan plasenta, pertambahan volume darah, payudara yang membesar,
dan metabolisme basal yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi
ini dapat dipakai kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat
badan wanita hamil rata-rata antara 6,5 kg sampai 16 kg.
Makanan bergizi adalah makanan yang
mengandung zat tenaga, zat pembangun, dan zat yang sesuai dengan kebutuhan
gizi. Zat-zat yang diperlukan: protein, karbohidrat, zat lemak, mineral atau
bermacam-macam garam; terutama kalsium, fosfor, dan zat besi (Fe); vitamin dan
air.
Pemasukan makanan ibu hamil pada
triwulan I sering mengalami penurunan karena menurunnya nafsu makan dan sering
timbul mual atau muntah, tetapi makanan ini harus tetap diberikan seperti
biasa. Untuk mengatasi rasa mual atau muntah sebaiknya porsi makanan ibu
diberikan lebih sedikit dengan frekuensi pemberian lebih sering.
Sedangkan pada triwulan II nafsu
makan ibu biasanya sudah meningkat. Kebutuhan akan zat tenaga banyak
dibandingkan kebutuhan zat pembangun dan zat pengatur seperti lauk pauk,
sayuran dan buah-buahan berwarna. Untuk memenuhi tambahan tambahan kebutuhan
zat tenaga, zat pembangun, dan zat pengatur diperlukan tambahan seperti
berikut:
Nasi ½ piring
Ikan ½ potong
Tempe 1 potong
Sayuran ½ mangkok
Susu 1 gelas
Air 2
gelas
Pada kehamilan triwulan III, janin
mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Umumnya nafsu makan
ibu sangat baik, dan ibu sering merasa lapar. Pada masa ini, hindari makan
berlebihan sehingga berat badan tidak naik terlalu banyak. Bahan makanan yamg
banyak mengandung lemak dan hidrat arang seperti yang manis-manis dan gorengan
perlu dikurangi. Bahan makanan sumber zat pembangun dan pengatur perlu
diberikan lebih banyak dibanding pada kehamilan triwulan II, karena selain
untuk pertumbuhan janin yang sangat pesat, juga diperlukan untuk ibu dalam
persiapan persalinan.
Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari. Seandainya terdapat edema pada kaki, sedangkan kenaikan berat badan sesuai dengan kehamilan, maka anjurkan untuk tidak makan makanan yang mengandung garam atau makanan yang kaya akan ion natrium dan klorida.
B. Personal Hygiene
Kebersihan harus selalu dijaga pada
masa hamil. Mandi diperlukan untuk kebresihan/higiene terutama perawatan kulit,
karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Kebersihan jasmani sangat
penting karena saat hamil banyak keringat, terutama di lipatan kulit (ketiak,
bawah buah dada, daerah genitalia). Mandi dianjurkan 2 sampai 3 kali sehari
membantu kebersihan badan dan mengurangi infeksi. Putting susu perlu mendapat
perhatian khusus, membersihkan putting susu sambil menarik keluar sebagai
persiapan untuk memberikan ASI. Dianjurkan mandi menggunakan sabun
lembut/ringan. Douche dan mandi berendam tidak dianjurkan.
Pada triwulan I wanita hamil mengalami enek dan muntah (morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil.
C. Pakaian selama kehamilan
Baju hendaknya longgar dan mudah
dipakai serta bahan yang mudah menyerap keringat. Sepatu dan alas kaki lain
dengan tumit yang tinggi sebaiknya jangan dipakai, oleh karena titik berat
wanita hamil berubah, sehingga mudah tergelincir atau jatuh. Selain itu sepatu
hak tinggi akan menambah lordosis sehingga sakit pinggang akan bertambah.
Mamae yang bertambah besar juga membutuhkan kutang atau BH yang lebih besar dan cukup menunjang.
D. Eliminasi (BAB/BAK)
Masalah buang air kecil tidak
mengalami kesulitan, bahkan cukup lancar. Dengan kehamilan terjadi perubahan
hormonal, sehingga daerah kelamin menjadi lebih basah. Situasi ini menyebabkan
jamur (trikomonas) kambuh sehingga wanita hamil mengeluh gatal dan mengeluarkan
keputihan. Rasa gatal sangat mengganggu, sehingga sering digaruk dan
menyebabkan saat berkemih terdapat residu (sisa) yang memudahkan infeksi
kandung kemih. Untuk melancarkan dan mengurangi infeksi kandung kemih yaitu
dengan minum dan menjaga kebersihan sekitar alat kelamin. Wanita perlu
mempelajari cara membersihkan alat kelamin yaitu dengan gerakan dari depan ke
belakang setiap kali selesai berkemih atau buang air besar dan harus
menggunakan tisu atau lap atau handuk yang bersih untuk melakukannya.
Membersihkan dan mengelap dari belakang ke depan akan membawa bakteri dari
daerah rectum ke muara uretra dan meningkatkan resiko infeksi.
Perubahan hormonal mempengaruhi aktivitas usus halus dan besar, sehingga buang air besar mengalami obstipasi (sembelit). Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya gerakan ibu, pada hamil muda sering muntah dan kurang makan, atau tekanan rahim atau kepala janin terhadap usus besar dan pangkal anus (rektum). Untuk mengatasi sembelit dianjurkan untuk meningkatkan gerak atau aktivitas jasmani, banyak makanan berserat (sayur dan buah-bauahan), dan bila dipandang perlu dapat dibantu dengan obat pelunak feses (laksatif) dosis ringan. Ibu hamil dianjurkan untuk minum 8-12 gelas cairan setiap hari.
E. Istirahat/Tidur
Wanita hamil boleh bekerja, tetapi jangan trelampau berat. Wanita pekerja harus sering istirahat. Tidur siang menguntungkan dan baik untuk kesehatan. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istrirahat rileks pada siang hari selama 1 jam. Jangan bepergian terlalu lama dan melelahkan.
F.
Hubungan
Seksual
Pada umumnya hubungan seksual
(koitus) diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati.
Koitus tidak dihalangi kecuali bila ada sejarah :
1.
Sering
abortus atau prematur
2.
Perdarahan
pervaginam
3.
Pada
minggu terakhir kehamilan (sekitar 14 hari menjelang persalinan) koitus harus
hati-hati. Infeksi bisa timbul bila hubungan dilakukan kurang higienis, ketuban
bisa pecah dan persalinan mungkin terjadi karena sperma mengandung
prostaglandin yang dapat merangsang persalinan.
4.
Bila
ketuban sudah dipecah, koitus dilarang.
5.
Dikatakan
orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus—partus prematurus.
Juga perlu diketahui bahwa keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan tehniknya pun sulit dilakukan.
G. Mobilisasi dan body mekanik
Ibu hamil boleh melakukan kegiatan/
aktifitas fisik biasa selama tidak terlalu melelahkan. Ibu hamil dapat
melakukan pekerjaan seperti menyapu, mengepel, masak dan mengajar. Semua
pekerjaan tersebut harus sesuai dengan kemampuan wanita tersebut dan mempunyai
waktu cukup untuk istirahat.
Berikut adalah sikap tubuh yang
perlu diperhatikan oleh ibu hamil :
1.
Duduk
Tempatkan tangtan dilutut dan tarik tubuh ke posisi
tegak. Atur dagu ibu dan tarik bagian atas kepala seperti ibu berdiri.
2.
Berdiri
Sikap berdiri yang benar sangat membantu sewaktu
hamil, disaat berat janin semakin bertambah, jangan berdiri untuk jangka waktu
yang lama. Berdiri dengan menegakkan bahu dan mengangkat pantat. Tegak lurus
dari telinga sampai ke tumit kaki.
3.
Berjalan
Ibu hamil penting untuk tidak memakai sepatu runcing
karena mudah menghilangkan keseimbangan.
4.
Tidur
Ibu boleh tidur tengkurap, kalau sudah terbiasa, namun
tekuklah sebelah kaki dan pakailah guling, supaya adaruang bagi bayi anda.
Posisi miring juga menyenangkan, namun jangan lupa memakai guling untuk
menopang berat rahim anda. Sebaiknya setelah usia kehamilan 6 bulan hindari
tidur terlentang, karena tekanan rahim pada pembuluh darah utama dapat
menyebabkan pingsan. Tidur dengan kedua tungkai kaki lebih tinggi dari badan
dapat mengurangi rasa lelah.
5.
Bangun
dan berbaring
Untuk bangun dari tempat tidur, geser terlebih dahulu
tubuh ibu ke tepi tempat tidur, kemudian tekuk lutut ibu. Angkat tubuh ibu
perlahan lalu turunkan kaki ibu. Diamlah dulu dalam posisi duduk beberapa saat
sebelum berdiri. Lakukan setiap kali ibu bangun dari berbaring.
6.
Membungkuk
dan mengangkat
Terlebih dahulu menekuk lutut dan gunakan otot kaki untuk tegak kembali. Hindari membungkuk yang dapat membuat punggung tegang termasuk untuk mengambil sesuatu yang ringan sekalipun.
H. Senam Hamil
Fungsi
utama senam hamil adalah untuk membantu dan mempersiapkan tubuh ibu hamil untuk
menghadapi proses kehamilan. Adapun manfaat senam hamil sebagai berikut:
1. Meredakan nyeri,
sakit dan ketidak nyamanan yang dirasakan selama kehamilan
2. Mengencangkan
otot
3. Memperkuat jantung
dan paru
4. Melatih pernafasan
5. Membuat tidur
lebih nyenyak
6. Meringankan
nyeri akibat bertambahnya beban pada tulang belakang
7. Memperkuat sendi
I.
Imunisasi
TT
Imunisasi TT sangat dianjurkan untuk ibu hamil mengingat penyakit tetanus masih menjadi masalah kesehatan di Indonesia, yang akan beresiko menimbulkan kematian pada bayi baru lahir. Imunisasi TT akan diberikan pada trimester II sebanyak 2 kali selama kehamilan dan jarak antara penyuntikan pertama dengan yang kedua adalah 4 minggu.
J.
Persiapan
Persalinan
Persiapan wanita untuk melahirkan
dikaji. Apakah pasangan tersebut menyusun rencana melahirkan. Penyuluhan
tentang pra melahirkan membantu orang tua melakukan transisi peran sebagai
orang tua yang menanti kelahiran bayi menjadi orang tua yang bertanggung jawab
atas mereka yang baru lahir. Definisi ini mengandung makna pendidikan tentang
kelahiran anak merupakan persiapan menjadi orang tua, bukan hanya persiapan
persalinan dan melahirkan, yang secara tradisional telah menjadi fokus
pendidikan tentang melahirkan anak.
Komentar